MAKALAH
PENGUKURAN
ELASTISITAS
Makalah Ini Di Buat Untuk Memenuhi Mata
Kuliah :
Teori Ekonomi Mikro
Di
Ampuh Oleh Dosen :Mohamad Dullah ,Se.Mm
DI
SUSUN OLEH
KELOMPOK
: II
1.
DEBORA BALI MEMA (1502040045 )
2.
ANASTASIA KALLI GHOBA (1502040010 )
3.
MERSIANA ANITA MALO (1502040035 )
4.
MARTINA HUNINHATU ( 1502040025 )
5. LUSIA
NGONGO (1502040038 )
PROGRAM
STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS
WISNUWARDHANA MALANG
2016
Puji
syukur kehadirat Allah yang maha esa, yang telah memberikan kita berbagai macam
nikmat, sehingga aktivitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa
keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan
akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai
menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima
kasih kami ucapkan kepada dosen serta teman-teman sekalian yang telah membantu,
baik bantuan berupa moril maupun materil, sehingga makalah ini terselesaikan
dalam waktu yang ditentukan.
Kami
menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
serta banyak kekurangan-kekurangannya,
baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen
serta teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya menurut egoisme pribadi,
untuk itu besar harapan kami jka ada kritik dan saran yang membangun untuk
lebih menyempurnakan makalah-makalah kami dilain waktu
Harapan
yang paling besar dari makalah penyusunan ini ialah, mudah-mudahan apa yang
kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman–teman, serta orang lain
yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari makalah sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.
DAFTAR ISI
Daftar isi……………………………………………………………………………………. i
Kata pengantar……………………………………………………………………………. ii
Halaman judul…………………………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………. 1
A. Latar
Belakang……………………………………………………………….. 1
B. Rumusan
Masalah…………………………………………………………...... 2
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan……………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………….. 3
1. Pengertian Elastisitas Penawaran (Supply)…………………………………. 3
2. Jenis Elastisitas Penawaran (Supply)………………………………………. 4
3. Cara
Pengukuran Elastisitas Penawaran (Supply)…………………………. 7
BAB
III PENUTUP………………………..………………………………………………… 14
a. Kesimpulan…………………………………………………………………… 14
b. Saran………………………………………………………………………….. 1
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….. 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari setiap individu,
perusahaan, dan masyarakat secara keseluruhannya akan selalu menghadapi berbagai persoalan yang bersifat ekonomi, yaitu
persoalan yang menghendaki seseorang atau suatu perusahaan atau suatu
masyarakat harus membuat keputusan tentang cara yang terbaik dan menentukan
prioritas untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi. Sehingga munculah prinsip
ekonomi dimana setiap individu, suatu perusahaan, atau masyarakat dituntut agar
mengelola resources untuk pemenuhan
kebutuhan sebagai solusi masalah kelangkaan.
Khusus dalam sudut pandang suatu perusahan atau
penyedia barang atau jasa dihadapkan pada masalah salah satunya adalah
penentuan jumlah penawaran barang. Banyak hal yang menentukan jumlah penawaran
barang. Salah satu penentu jumlah penawaran adalah harga. Dan dapat dikatakan
bahwa jumlah penawaran berhubungan secara positif dengan harga. Dalam hukum
penawaran yang telah dijelaskan pada materi sebelumnya, menyatakan bahwa “jika
semua hal dibiarkan sama, ketika harga suatu barang meningkat, maka jumlah
penawarannya akan meningkat pula”. Namun, suatu perusahan dihadapkan pada pasar
yang kompleks, sehingga memungkinkan terjadinya pergeseran hingga pada suatu
kondisi baik elastisitas ataupun inelastisitas.
Elastisitas merupakan salah satu konsep
penting untuk memahami salah satu permasalahan di bidang ekonomi yang
memerlukan pernyataan kuantitatif mengenai jumlah barang yang ditawarkan.
Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam
menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi
kemakmuran. Elastisitas penawaran digunakan untuk menerangkan perubahan
penawaran yang penting dalam pembuatan keputusan produksi, karena tingkat
elastisaitas ini menggunakan sensitivitas dari penawaran barang terhadap
perubahan harga. Informasi elastisitas penawaran mengukur responsif penawaran
sebagai akibat perubahan harga.
Di dalam makalah ini kami
akan membahas mengenai hal apa saja yang terdapat di dalam elastisitas supply mencakup pengertian, jenis, cara
pengukuran, dan faktor yang mempengaruhi elastisitas supply.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa pengertian elastisitas supply ?
2. Apa saja jenis elastisitas supply ?
3. Bagaimana cara pengukuran elastisitas supply ?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi elastisitas supply?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Mengetahui pengertian elastisitas supply.
2. Mengetahui jenis elastisitas supply.
3. Mengetahui cara pengukuran elastisitas supply.
4. Mengetahui faktor yang mempengaruhi elastisitas
supply.
BAB II
PEMBAHASAN
ELASTISITAS PENAWARAN (SUPPLY)
1. Pengertian Elastisitas Penawaran (Supply)
Dalam analisis ekonomi, secara teori maupun dalam praktek
sehari-hari, adalah sangat berguna untuk mengetahui sampai sejauh mana
responsifnya permintaan terhadap perubahan harga. Oleh sebab itu perlu
dikembangkan satu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai di mana
besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ukuran ini
dinamakan elastisitas permintaan. Perubahan harga juga menimbulkan
akibat yang berbeda terhadap jumlah penawaran sejumlah barang. Ukuran
kuantitatif sebagai akibat perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang
yang ditawarkan dinamakan elastisitas penawaran (Sukirno, 2010).
Menurut pendapat beberapa ahli lain, pengertian elastisitas
penawaran (supply) adalah:
a. Elastisitas supply atau elastisitas penawaran
merupakan sebuah ukuran akan seberapa besar respons para penjual terhadap
perubahan yang terjadi dalam kondisi pasar (Gasperz, 1999).
Elastisitas
penawaran mengukur sensitivitas penawaran produk oleh produsen terhadap
perubahan harga jual produk itu, dengan mengasumsikan beberapa faktor lain yang
mempengaruhi penawaran produk itu konstan (ceteris
paribus) (Gasperz, 1999).
b. Price
elasticity of supply a measure of how much the quantity supplied of a good
responds to a change in the price of that good, computed as the percentage
change in quantity supplied divided by the percentage change in price (Mankiw, 2002).
c. Menurut McEachern, elastisitas harga
dari penawaran adalah ukuran kepekaan kuantitas yang ditawarkan terhadap
perubahan harga, persentase perubahan kuantitas yang ditawarkan dibagi dengan
persentase perubahan harga (rokokdukun, 2012).
d. Elastisitas penawaran adalah tingkat
perubahan penawaran atas barang dan jasa yang diakibatkan karena adanya
perubahan harga barang dan jasa tersebut (Hastuti, 2011).
Jadi menurut kelompok kami elastisitas
penawaran (supply) adalah ukuran kepekaan jumlah penawaran
suatu barang dengan harga barang itu sendiri. Elastisitas penawaran mengukur
persentase perubahan jumlah penawaran yang terjadi akibat persentase perubahan
harga.
2. Jenis Elastisitas Penawaran (Supply)
Elastisitas penawaran menggambarkan
pengaruh dari harga suatu barang terhadap jumlah yang akan dijual. Jika
kenaikan harga barang dibarengi dengan peningkatan barang yang ditawarkan maka
kejadian penawaran ini disebut dengan elastis. Akan tetapi pada sebaliknya,
jika peningkatan harga tidak diikuti dengan adanya peningkatan barang yang
ditawarkan maka kejadian penawarannya disebut dengan inelastis.
Seperti dalam permintaan, elastisitas penawaran dapat
dibedakan menjadi 5 macam, yaitu:
a)
Penawaran elastisitas sempurna
Penawaran elastisitas sempurna terjadi jika harga suatu
barang tidak berubah, akan tetapi penyediaan dari barang berubah, atau dengan kata lain, penawaran
elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama sekali
oleh perubahan harga, sehingga nilai kooefisiennya = ~ (tidak
terhingga).
Contohnya terjadi pada produk-produk baru di pasaran
seperti mie instan dengan merk baru. Pada harga yang tetap, produksi akan dapat
bertambah dalam berbagai jumlah sebab memang masih memiliki banyak stok barang.
Gambar 2. 1 Kurva Penawaran Elastisitas
Sempurna. Sumber:
Rusmita (2011)
b)
Penawaran Elastis
Penawaran elastis terjadi jika
perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih besar. Atau dengan kata lain, penawaran
elastis terjadi jika persentase perubahan penawaran barang lebih besar dari
persentase perubahan harga atau apabila nilai koofisiennya >1.
Contoh kasus ini adalah pada perusahaan
tekstil dimana terjadi kenaikan harga kain sebesar 22%, hal tersebut akan
mebuat pabrik tekstil yang sudah memiliki stok bahan yang cukup besar sehingga
dapat menambah jumlah produksi kain dengan presentase sebesar 67%.
c)
Penawaran dengan elastisitas uniter
Penawaran elastis uniter terjadi jika perubahan harga
sebanding dengan perubahan jumlah penawaran. Atau bisa dikatakan elastisitas uniter jika
persentase perubahan harga sama dengan persentase perubahan penawaran atau jika
nilai koofisiennya =1.
Kasus ini bisa dicontohkan pada penjual daging sapi yang
sekaligus memiliki peternakan sapi. Pada saat terjadi peningkatan harga daging
sebesar 22%, penjual daging tgersebut akan melakukan kenaikan penawaran jumlah
daging sebesar 22%, mengingat daging masih dapat disimpan dalam lemari
pendingin.
d)
Penawaran tidak elastis (Inelastis)
Penawaran inelastis terjadi jika
perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan penawaran. Atau dengan kata lain penawaran tidak
elastis terjadi jika persentase perubahan penawaran barang lebih kecil dari
persentase perubahan harga atau jika nilai koofisiennya <1 .="" span="">1>
Contohnya pada kasus peningkatan harga
cabai melonjak tinggi sebesar 22%, hal tersebut akan membuat para petani cabai berusaha untuk
meningkatkan produksinya, namun karena keterbatasan biaya produksi dan luas
lahan maka peningkatan jumlah yang diproduksi tidak mencapai 22%, hanya sekitar
10%.
e)
Penawaran inelastis sempurna
Penawaran inelastis sempurna dapat
terjadi jika perubahan harga tidak dapat mempengaruhi jumlah penawaran atau
jika nilai kofisiennya adalah 0.
Contoh
dari jenis elastisisitas ini adalah ikan, yang tidak tahan lama yang dibawa ke pasar untuk dijual
dengan berapa pun harga yang akan mereka peroleh, sebab apabila mereka tidak
menuruti harga yang ada kemungkinan ikan akan busuk dan tidak dapt dijual
kembali.
Gambar 2.5 Kurva Penawaran Inelastis Sempurna. Sumber: Rusmita (2011)
Namun, dalam dunia nyata, elastisitas yang terjadi hanya
ada dua macam yaitu inelastis sempurna dan inelastis. Hal tersebut dikarenakan supply atau penawaran terkait erat
dengan fungsi produksi. Salah satu unsur utama dalam fungsi produksi yang
akhirnya mempengaruhi kurva penawaran adalah biaya produksi. Apabila biaya
produksi untuk barang rendah, maka akan menguntungkan bagi produsen untuk
menawarkan dalam jumlah yang banyak. Apabila biaya produksi tinggi, perusahaan akan
memproduksi sedikit. Biaya produksi sendiri sangat ditentukan oleh harga input,
seperti tenaga kerja, energi atau mesin yang jelas mempunyai pengaruh sangat
kuat terhadap biaya untuk memproduksi suatu tingkat produksi tertentu. Sehingga
dalam jenis elastisitas supply, hanya
ada 2 jenis yang mungkin terjadi dalam dunia nyata. Sebab, seberapa pun besar
tingkat perubahan harga tidak akan banyak mempengaruhi jumlah barang ditawarkan
dikarenakan sebuah proses penambahan produk memerlukan penambahan biaya
produksi yang juga besar dan biaya produksi tersebut tidak dapat dipenuhi
dengan mudah sehingga tidak akan mempengaruhi prosentase perubahan jumlah produk
seperti digambarkan pada kurva inelastis sempurna, kalaupun dapat dipenuhi
prosentase perubahan jumlah produk yang ditawarkan tidak akan terlalu besar dan
relatif lebih rendah dari presentase perubahan harga, seperti yang tergambar
dalam kurva inelastis.
3. Cara
Pengukuran Elastisitas Penawaran (Supply)
Es = Persentase
perubahan jumlah barang yang ditawarkan
Persentase perubahan harga
|
Rumus koefisien elastisitas
penawaran adalah sebagai berikut:
Es = ∆Qs / Qs = ∆Qs x P
∆P / P ∆P Qs
|
Penafsiran terhadap
elastisitas penawaran adalah sebagai berikut :
Besaran
Elastisitas
|
Kategori
Elastisitas
|
Pengaruh
bila harga
Turun
|
Pengaruh
bila harga naik
|
Es > 1
|
Elastisitas
|
Jumlah yang ditawarkan
turun dengan % yang
lebih besar
|
Jumlah yang ditawarkan naik dengan prosentase yang lebih besar dibandingkan prosentase kenaikan harga
|
Es < 1
|
Inelastis
|
Jumlah yang ditawarkan
turun dengan % yang
lebih kecil
|
Jumlah yang ditawarkan
naik dengan prosentase
yang lebih kecil dibandingkan prosentase kenaikan harga
|
Es = 1
|
Unitary elastic
|
Jumlah yang ditawarkan
turun dengan % yang sama
|
Jumlah yang ditawarkan
turun dengan % yang
sama dengan prosentase kenaikan harga
|
Es = ~
|
Elastis
Sempurna
|
Tidak menjual sama
Sekali
|
Menjual dengan segala
Kemampuan
|
Es = 0
|
Inelastis Sempurna
|
Jumlah yang ditawarkan
tidak berubah
|
Jumlah yang ditawarkan
tidak berubah
|
Tabel
2.1 Penafsiran Elastisitas Penawaran. Sumber:
Dalam perhitungan elastisitas supply ada beberapa rumus, yaitu:
a. Elastisitas
(Point Elasticity)
Digunakan untuk menghitung koefisien
elastisitas harga penawaran pada suatu titik tertentu pada kurva penawaran.
Contoh Soal:
Di Toko Makmur, pada saat harga
balsem X (Rp) = 7000, jumlah yang diminta = 24. Ketika harga naik menjadi (Rp)
8000, jumlah yang diminta = 72. Hitunglah besar koefisien elastisitas penawaran
balsem tersebut!
Es = × =
× = 0,8
Es < 1 (inelastis)
b. Elastisitas
Busur (Arc Elasticity)
Digunakan untuk menghitung koefisien elastisitas harga
penawaran antara dua titik koordinat (P,Q) pada suatu kurva penawaran.
Contoh Soal:
Hasil penjualan sepatu merek Y pada minggu 1 dengan harga
(Rp) = 200.000, jumlah yang diminta adalah 58 buah. Sementara pada minggu 2
harga (Rp) = 175.000, jumlah yang diminta adalah 35 buah. Hitunglah elastisitas
penawaran dengan menggunakan elastisitas busur.
Es = ×
= ×
= 0,00192 x
4032,258
= 7,74
Es > 1 (elastis)
c.
Elastisitas Kumulatif
Digunakan
untuk menghitung koefisien elastisitas harga penawaran lebih dari dua titik
pada suatu kurva penawaran.
* dengan N = n-1
Contoh Soal:
Diketahui data mengenai tingkat harga dan jumlah yang dijual
di Lia Bakery untuk produk rainbow cake pada hari senin adalah
sebagai berikut. Pada saat harga Rp 8.000, jumlah yang dijual 100 unit, ketika
harga naik menjadi Rp 12.000, jumlah yang dijual naik menjadi 150 unit. Pada
waktu harga turun kembali menjadi Rp 10.000 jumlah yang dijual turun menjadi
120. Hitunglah tingkat elastisitas penawarannya.
n = 3
N = 3 – 1 = 2
∑∆Q = ∆Q1 + ∆Q2 = 50
+ 30 = 80
∑∆P = ∆P1 + ∆P2 = 4000 + 2000 = 6000
∑Q = Q1 + Q2 + Q3
= 100 + 150 + 120 = 370
∑P = P1 + P2 +
P3 =
8000 + 12000 + 10000 = 30000
Dengan demikian, besarnya elastisitas penawaran produk rainbow cake di Lia Bakery pada hari senin adalah :
Es = × = × = 0,0133 x 81, 08 = 1, 08
Es > 1 (elastis)
4. Faktor
yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran (Supply)
Dua faktor dapat dianggap sebagai faktor yang penting di
dalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu: sifat dari perubahan biaya
produksi dan jangka waktu dimana penawaran tersebut dianalisis (Sukirno, 2010).
A.
Sifat Perubahan Biaya Produksi
Bagaimana biaya produksi akan
berubah sekiranya harus dilakukan pertambahan produksi, sangat besar
pengaruhnya kepada elastisitas penawaran. Penawaran akan bersifat tidak elastis
apabilakenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang
sangat tinggi. Tetapi jika
penawaran dapat ditambah dengan mengeluarkan biaya tambahan yang tidak terlalu
besar, penawaran akan bersifat elastis.
Apakah biaya produksi akan meningkat
dengan cepat atau akan mengalami pertambahan yang sedikit saja, apabila
produksi ditambah, tergantung kepada banyak faktor. Salah satu faktornya yang
penting adalah sampai
dimana tingkat penggunaan kapasitas alat
produksi yang dimiliki perusahaan. Apabila kapasitasnya telah mencapai tingkat
yang tinggi, investasi baru haruslah dilakukan untuk menambah produksi. Dalam
keadaan ini kurva penawaran akan menjadi tidak elastis, terutama apabila faktor
produksi yang diperlukan untuk menaikkan produksi sangat sukar diperoleh.
B.
Jangka Waktu Analisis
Di dalam menganalisis penagruh waktu, kepada elastisitas
penawaran, biasanya dibedakan tiga jenis jangka waktu, yaitu: masa amat
singkat, jangka pendek dan jangka panjang.
1)
Masa Amat Singkat
Yang dimaksudkan dengan masa amat singkat adalah jangka
waktu di mana para penjual tidak dapat menambah penawarannya. Dalam waktu
satu/beberapa hari saja semua input tetap; oleh karena itu, para
produsen/penjual tidak dapat segera menambah jumlah yang ditawarkan, meskipun
konsumen bersedia membayar harga yang tinggi. Jumlah barang yang ditawarkan
tergantung dari banyaknya persediaan yang ada pada saat itu. Dengan demikian
penawarannya bersifat tidak elastis sempurna.
Keterangan:
P = Harga
Q = Jumlah Barang
S = Penawaran
D = Permitaan Awal
D1 =
Permintaan Akhir
P = Harga Awal
P1 = Harga Akhir
|
2) Jangka Pendek
Di dalam jangka pendek kapasitas alat-alat produksi yang ada
tidak dapat ditambah. Tetapi setiap perusahaan masih dapat menaikkan produksi
dengan kapasitas yang tersedia itu dengan cara menggunakan faktor produksi,
termasuk barang modal, secara lebih intensif. Antara lain caranya adalah
memperpanjang jam kerja, memperbaiki manajemen produksi, menggunakan tenaga
kerja lebih efektif dan sebagainya. Usaha ini akan dapat menambah produksi
barang yang ditawarkan. Tetapi tidak cukup lama untuk memperbesar kapasitas produksi
yang ada (areal pertanian, modal tetap seperti bangunan pabrik, mesin-mesin,
dll). Dalam keadaan demikian penawaran dapat elastis, dapat juga inelastis,
tergantung jenis barang dan proses produksinya. Kalau memperbesar produksi
menyebabkan biaya naik dengan cepat, maka penawaran akan bersifat tidak elastis
(inelastic). Tetapi kalau biaya produksi hampir tidak naik dengan
pertambahan produksi, maka penawaran akan bersifat elastis. Umumnya, hasil
pertanian suplainya inelastic, sedang hasil pabrik lebih elastis.
KETERANGAN
:
P = Harga
Q = Jumlah Barang
S = Penawaran
D = Permitaan Awal
D1 = Permintaan Akhir
Q = Jumlah Barang Awal
Q1 =
Jumlah Barang Akhir
P = Harga Awal
P1 = Harga Akhir
|
3) Jangka Panjang
Diartikan jangka waktu yang cukup lama hingga para produsen
dapat menambah kapasitas produksi dengan menambah modal tetap (pabrik baru,
mesin, perluasan areal pertanian, dsb) untuk menyesuaikan produksi dengan
permintaan masyarakat. Makin lama jangka waktu, makin elastis penawaran. Dalam
jangka panjang, perkembangan teknik produksi di sektor industri dan produksi
secara besar malah dapat menyebabkan harga turun, sehingga barang yang dulu
dipandang barang mewah dan mahal menjadi barang kebutuhan biaya yang terbeli
juga oleh orang banyak (misalnya, radio transistor, kalkulator, dan sebagainya).
Keterangan:
P = Harga
Q = Jumlah Barang
S = Penawaran
D = Permitaan Awal
D1 = Permintaan Akhir
Q = Jumlah Barang Awal
Q1 =
Jumlah Barang Akhir
P = Harga Awal
P1 = Harga Akhir
|
Produksi dan jumlah barang yang
ditawarkan dapat dengan mudah ditambah dalam jangka panjang, oleh karena itu,
penawaran bersifat elastis.
Untuk ketiga kasus diatas mungkin bisa diilustrasikan bagaimana
penawaran mungkin berubah pada kasus perikanan. Pada kasus amat singkat,
mungkin berlaku untuk ikan pada hari mereka dibawa ke pasar, dimana mereka
harus benar-benar di lelang habis seluruhnya. Pada kasus kedua yaitu jangka
pendek mungkin berlaku kira-kira dengan stok kapal ikan dalam jumlah tertentu
dan sebelum tenaga kerja baru tertarik pada industri tersebut. Untuk jangka
waktu yang panjang, ketika kapal-kapal ikan baru dibangun, tenaga kerja baru
tertarik, dan usaha-usaha perikanan baru didirikan, penawaran ikan mungkin akan
bersifat sangat elastis.
C. Faktor Lain
Adapun beberapa faktor lain yang bisa mempengaruhi
elastisitas penawaran, yaitu:
1) Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi.
Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran
akan cenderung tidak elastis apabila salah satu dari berbagai hal berikut terjadi:
a) Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar.
Misalnya jika produksi saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya
rata-rata minimal, maka penambahan satu unit produksi akan menambah biaya
rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak ekonomis.
b) Atau kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga
penambahan kapasitas akan memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang
membutuhkan investasi besar.Sementara penawaran akan cenderung elastis jika
yang terjadi adalah sebaliknya.
2) Stok persediaan.
Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini
karena produsen dapat segeramemenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang
ada.
3) Kemudahan substitusi faktor produksi/input.
Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan
tenaga kerja, semakin elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga
kerja, semakin mudah produsenmemenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini
karena kapital dan tenaga kerja ebih fleksibel,sehingga dapat ditambah atau
dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Permasalahan
ekonomi yang sering dihadapi oleh suatu perusahaan sebagai penyedia barang dan
jasa adalah penentuan jumlah penawaran barang. Salah satu penentu jumlah
penawaran adalah faktor harga. Untuk mengetahui sensitivitas perubahan
penawaran barang karena perubahan harga, maka diperlukan suatu pengukuran yang
disebut elastisitas penawaran.
Elastisitas
penawaran (supply) adalah ukuran kepekaan jumlah penawaran suatu barang dengan
harga barang itu sendiri. Elastisitas penawaran mengukur presentase perubahan
jumlah penawaran yang terjadi akibat presentase perubahan harga.
Jika kenaikan
harga barang diikuti dengan peningkatan barang yang ditawarkan maka kejadian
penawaran ini disebut dengan elastis. Jika peningkatan harga tidak diikuti
dengan adanya peningkatan barang yang ditawarkan maka kejadian penawarannya
disebut inelastis.
Elastisitas
penawaran dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu penawaran elastisitas
sempurna, penawaran elastis, penawaran dengan elastis uniter, penawaran
inelastis, dan penawaran inelastis sempurna. Cara pengukuran elastisitas
penawaran adalah dengan membandingkan presentase perubahan jumlah barang yang
ditawarkan dengan presentase perubahan harga.
Faktor yang
mempengaruhi elastisitas penawaran adalah sifat perubahan biaya produksi,
jangka waktu analisis, dan faktor lain seperti kemampuan penjual ataupun
produsen untuk merubah jumlah produksi, stok persediaan, kemudahan substitusi
faktor produksi atau input.
b. Saran
Dalam mengukur koefisien elastisitas disarankan
menggunakan elastisitas titik, karena untuk membedakan dampak perubahan harga
turun dan harga naik atas perubahan jumlah yang diminta/ditawarkan. Rumus elastisitas
perubahan busur hanya baik digunakan bila kita ingin mengekstrapolasi
(perhitungan ramalan) dan interpolasi (perhitungan penyisipan).
DAFTAR
PUSTAKA
Gaspersz,
Vincent. 1999. Ekonomi Manajerial :
Pembuatan Keputusan Bisnis Edisi Revisi dan Perluasan. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.
Gilarso, T.
2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Edisi
Revisi. Yogyakarta : Kanisius.
Sukirno, Sadono. 2010. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Jakarta :
Lembaga Penerbit FE UI.
Mankiw,
Gregory. 2002. Principles of Economics:
Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta : Penerbit Salemba Empat
Hastuti, Kusuma. 2011. Elastisitas
Permintaan dan Penawaran.
http://khastuti.blogspot.com/2011/10/elatisitas-permintaan-dan-penawaran.html.
Sitasi tanggal 12 Maret 2013.
Rokokdukun, 2012. Elastisitas
Permintaan dan Penawaran.
http://goedanggaram.wordpress.com/2012/11/09/elastisitas-permintaan-dan-penawaran/.
Sitasi tanggal 12 Maret 2013.
Rusmita, Herlena. 2011. Elastisitas
Penawaran.http://lenacantic.wordpress.com/2011/10/19/elastisitas-penawaran/.
Sitasi tanggal 12 Maret 2013.